Minggu, 14 Januari 2018

30 Hari Bercerita - Day 13

13/30
Aku duduk dengan kedua tangan menopang dagu. Kutatap lekat wajah seseorang yang sedang berbicara didepanku. Dia tak begitu tampan, tapi cerdas. Wajahnya yang khas juga menunjukkan kepribadiannya. Sesekali dia lemparkan lelucon sehingga yang lain tertawa. Tapi, air wajahnya yang begitu cepat berubah menunjukkan isi hati yang sebenarnya membuatku makin penasaran untuk tau lebih banyak. Lama kelamaan suara diskusi itu terdengar menjauh. Yang terdengar malah gumaman dalam hatiku. Ada hal lain yang kulihat darinya....
.
Begitulah, setiap orang membawa masa lalu. Itulah yang aku suka disaat berkenalan dengan orang baru. Dan apa yang kulihat barusan dari itu adalah sisa masa lalunya....
.
Ah, dia pasti banyak melewati masa sulit, yang menyakitkan..
.
.
13 Januari 2018

30 Hari Bercerita - Day 12

12/30
Aku tadinya ingin cerita tentang kota A, tapi kota B juga minta untuk diceritakan kisahnya, begitu juga kota C, D, E yang marah saat aku menulis tentang salah satunya.
.
Oke kalau begitu aku cerita tentang gambar ini saja. Aku yakin semua anak unpad bisa menebaknya.
.
Ini tentang, Jatinangor.
Kecamatan sih bukan kota. Kalau mau tau wajah aslinya, datang saja saat tanggal merah, atau libur mahasiswa.
.
Jatinangor bukan kota, tapi memuat banyak 'kota'. Kota asal, kota impian, kota khayalan bahkan anak kota.
.
Apalah kami anak desa menganggap ini kota.
.
Disinilah mimpiku akan kota sesungguhnya berada. Entah di saat mata kuliah Landeskunde, disaat nonton drama Korea atau bahkan disaat makan makanan kiriman orang tua.
.
Jatinangor bukan kota, anggap saja tempat 'transit' antara kota kenangan dan kota impian. Disinilah nanti rinduku berada. Disaat aku berada di kota impianku yang sesungguhnya.
.
.
12 Januari 2018

30 Hari Bercerita - Day 11

11/30
Manusia selalu mempersoalkan dirinya sendiri.
.
Dalam kehidupan nyata teori lama ini tidak berlaku. Yang berlaku adalah manusia mempersoalkan manusia lainnya.
.
Contoh: Kapan punya pacar? Kapan wisuda? Kapan menikah? Kapan punya anak? Kapan kerja? Kenapa gitu? Kok gini?
.
Sepertinya manusia jaman sekarang sudah berevolusi sangat jauh...
.
.
11 Januari 2018

30 Hari Bercerita - Day 10

10/30
Untuk mengejar tujuan, aku ingin berjalan di jalan yang ramai dan terang.
Tapi yang aku dapatkan malah seperti berjalan kaki melewati terowongan yang gelap, panjang, sepi dan berliku.
Aku tak pernah mengira akan sepanjang ini.
Akan segelap ini.
.
Ditengah perjalanan, sering terlintas di pikiran ku untuk memutar.
Mememukan jalan yang kuinginkan.
Tapi aku sudah sejauh ini.
.
Sekarang, aku hanya melakukan apa yang bisa aku lakukan, bukan yang ingin aku lakukan. Jadilah aku terus berjalan di terowongan ini, tanpa tahu apa yang telah terjadi dengan yang lain di luar sana. Tanpa mau tau hal apa yang telah menungguku di ujung sana.
.
.
10 Januari 2018

30 Hari Bercerita - Day 9

9/30
Lihat tatapannya...
Berharap setara dengan benda yang berada disebelahnya.
Mencintai dalam diam itu keahliannya. Selalu saja membuat aku merasa bersalah. Pantas saja dia menjadi hewan kesayangan Rasulullah. Seandainya saja membawamu terbang tidak sesulit yang kukira, lain kali aku akan membawamu kemana-mana.
.
.
09 Januari 2018

30 Hari Bercerita - Day 8

8/30
Dibalik foto yang indah, ada teman yang tersiksa.
.
Itu kisah nyata. Walaupun ekspektasi tidak sesuai realita, tapi kisah ini menunjukkan dedikasi teman yang sesungguhnya. Untuk mendapatkan foto terindah, teman ini rela menjadikan tubuhnya tripod kaki tiga. Siku miring kesini, kaki miring kesana. Kadang kepalanya juga ikut-ikutan meneleng demi mendapatkan angle terbaik menurut versinya. Kadang diiringi dengan omelan bak fotografer ternama. Setelah foto tersimpan, yang keluar dari mulutnya pasti pujian untuk temannya yang kadang tidak begitu percaya diri dengan hasilnya. Kalau lagi jahat, pujiannya diiringi dengan gelak tawa yang menimbulkan curiga. Hahahaha.
.
Namun, sejelek apapun hasilnya, pasti ada kenangan didalamnya. Seakan, saat itu waktu bersedia mengehentikan sejenak detiknya untuk menyimpan kisah mereka menjadi sebuah kenangan yang menjelma dalam sebuah gambar berwarna. Karena mereka tau betul bahwa teman ada masanya, tapi kenangan akan abadi selamanya. Yah, sesederhana itu kisahnya, tapi bermakna bukan?
.
.
08 Januari 2018

30 Hari Bercerita - Day 7

7/30
Lebih mudah menjadi gila dibanding menceritakan hal-hal yang tidak dimengerti orang lain. Sedekat apapun kita dengan mereka.
.
Kadang, keluarga adalah orang yang paling tidak dekat dengan kita. Seperti fenomena Crown Shyness diatas. Kita dekat secara darah, tapi secara hati dan pikiran kita tidak bersentuhan. Tapi jahatnya, sekarang justru aku lebih merasa asing.
.
.
07 Januari 2018

30 Hari Bercerita - Day 6

6/30
Perempuan muda itu berselimut meringkuk diatas tempat tidurnya yang berukuran single. Diluar hujan, begitu juga dengan matanya. Terlihat begitu tulus, terdengar begitu hancur dan menyesakkan. Sesekali ia menggumamkan nama seseorang sembari menghapus airmatanya yang terus jatuh.
.
"Nah kan! Dahulu kau angkat kepalamu dengan congkak! kau kira bisa menentangku?" ujar Jarak dengan tatapan puas.
.
06 Januari 2018

30 Hari Bercerita - Day 5

5/30
Dulu pernah ada seorang senior berkata saat salah satu temannya meminjam topi toga temannya yang sedang wisuda...
.
"eh, jangan dipake! Ntar kena kutukan topi toga. Katanya mah, kalo make sebelum lo lulus, ntar lo jadi lama lulusnya"
.
Hahahaha trus? Sekarang gue sedang kena kutukan? Gitu? 😂😂😂😂
.
.
05 Januari 2018

30 Hari Bercerita - Day 4

4/30
Lalu?
Kenapa kamu memilih sastra?
Jika kamu masih saja jijik dengan tulisanmu sendiri?
Kenapa kamu memilih sastra?
Jika kamu hanya diam tertunduk disaat orang bertanya jalan hidupmu?
Kenapa kamu memilih sastra?
Jika kamu masih menyembunyikan mimpimu?
Dan malu dengan profesimu nanti?

Angkat kepalamu, ingat-ingat apa saja yang sudah kamu dapat dari studimu yang lalu. Jangan jadikan gelar S.Hum-mu hanya sebagai hiasan dibelakang namamu itu. Sesungguhnya, di dunia ini ada tempat buatmu. Percayalah, tidak ada yang bisa meremehkanmu, kawan. Jika tidak ada ilmu-ilmu itu di dunia ini, kamu mungkin sekarang tidak akan bisa membaca tulisanku.
.
.
04 Januari 2018

30 Hari Bercerita - Day 3

3/30
Terlalu banyak jenis makanan manis yang kumakan waktu itu. Karena manis itu sangat manis, lama-kelamaan seperti menyakiti kerongkonganku.
.
Segera kucari teh tawar, untuk menghilangkan rasa menyakitkan itu. Sebelum menyeruput airnya, kucium terlebih dahulu asap yang mengepul dari atas cangkirnya. Wangi yang menenangkan. Lalu kubawa cangkir ke teras sambil duduk menunggu. Menunggu kapan saat yang tepat, untuk aku kembali menikmati makanan manis itu.
.
Cerita ini jawaban dari beberapa orang yang bertanya. Rasa dari makanan manis itu adalah simbol dari sebuah alasan. Alasan kenapa aku ingin sendiri dulu.
.
.
03 Januari 2018

30 Hari Bercerita - Day 2

2/30
Malam itu begitu dingin, hujan turun dari siang tanpa henti. Tidak deras, cuma lumayan basah kalau diam 5 menit dibawah hujan. Sambil menenteng kresek berisi makan malam, aku masuk ke gedung ATM Centre dan segera menuju antrian di salah satu mesinnya. Sekilas aku mendengar ada yang memanggil dalam bahasa Sunda, tapi aku tidak yakin. Setelah suara yang kedua, aku yakin pasti itu suara dari Ibu yang sedang duduk di dekat pintu itu. Aku hanya tersenyum sedikit ke arahnya lalu memasukkan kartu ku di mesin ATM.
.
Kuambil uang dan struknya, lalu berjalan menuju pintu keluar. Entah kenapa aku terpanggil untuk menemui Ibu tadi. Aku lihat dagangan aneka kerupuk yang dijejer dengan rapi diatas terpal. Aku mencari-cari tutut yang biasa aku beli dengan Ibu ini dan tidak menemukannya. Aku pikir ada bagusnya membeli kerupuk udang saja untuk menemaniku makan nasi+telur yang telah kubeli tadi. Sambil menghitung kembalian, Si Ibu tiba tiba curhat dalam bahasa Sunda..
.
"Kenapa ya neng dari tadi ibu duduk disini, nawarin dagangan, tp ga ada yang ngewaro. Jangankan ngewaro neng, noleh pun engga, Ibu sedih padahal sesama ditanah Sunda"
.
Aku hanya tersenyum lalu ber-hehe dan mencoba menghibur Ibu itu dengan bahasa Indonesia yang dicampur-campur sedikit dengan Sunda. Barulah sang Ibu mengerti bahwa aku anak rantau. Kita bercerita banyak hal seolah-olah sudah lama saling mengenal, sampai aku lupa bahwa nasi yang aku beli tadi sudah dingin.
.
Bagiku, berbagi itu sederhana. Tidak harus dengan banyak materi. Hanya dengan sedikit perhatian, akan lebih baik untuk mengusir kesepian. Jika diberi rezeki, tidak ada salahnya sedikit berbagi.
.
Cerita ini menjadi cerita penutup akhir tahunku di Jatinangor.
.
📸 by @inggissalsabila
.
.
02 Januari 2018

30 Hari Bercerita - Day 1

1/30
Suatu hari, seseorang menatap pantulan dirinya di cermin. Memperhatikan setiap sudut tubuhnya. Dia cantik. Dia sudah cantik. Tapi, sayangnya bukan senyum bahagia yang tersungging di bibirnya.....
.
Setiap tempat, herannya pasti mempunyai standar kecantikan atau ketampanan masing-masing. Di Indonesia sendiri tidak bisa dipungkiri, stereotype cantik itu kulit putih. Sehingga banyak dari kita berburu produk pemutih agar terlihat tampil cantik seperti bintang iklan produk kecantikan. Lalu ada seseorang yang tidak 'pede' memiliki postur pendek, sehingga berburu obat peninggi yang kita pun tidak tau dampak buruknya nanti bagi kesehatan kita. Beberapa dari kita ada juga yang sudah dimusuhi oleh timbangan karena mereka dicaci maki saat menjalankan tugasnya menunjukkan beberapa angka yang tidak sesuai ekspektasi kita. Bahkan ada saja seseorang dari kita yang merasa bagian tubuhnya yang tidak memenuhi 'standar' menurut orang-orang lalu berlomba-lomba untuk mengubah ciptaanNya.
.
Kalian tau? Tuhan telah menciptakan setiap makhluk itu dengan begitu sempurna. Mau sejenius apa makhluk, tak ada siapapun yang bisa menandingiNya. Bahkan untuk membuat seekor nyamuk pun. Lalu, jika kita sudah tau? Apalagi yang kita keluhkan? Tidak pernah tertulis di kitab suci manapun akan standar kecantikan atau ketampanan seseorang secara fisik, kecuali akhlaknya. Dari sini seharusnya kita sadar, kita tidak butuh standar itu. Tidak usah menyiksa diri untuk sesuatu yang belum tentu dipuji.
.
Beberapa dari kita pasti ada yang ingin komentar, "Lalu? Dengan keadaan seperti itu, akankah ada yang tertarik nanti denganku?"
.
Pasti, just be yourself. Because, no matter what you look like, you are beautiful in your own way. Believe me, beauty is in your soul. You are your own standard beauty. Put your head up, you deserve to be happy. You will find someone who love you for no reason.
.
.
Trus kenapa gambarnya bunga ini? Karena bunga ini tetap mekar walaupun dijuluki bunga tai ayam
.
.
01 Januari 2018