Selasa, 23 Agustus 2011

why I was born different?

cerita yang aku tulis ini merupakan cerita yang harus kalian pahami, bayangkan disaat kalian berada di posisi bagaimana kamu terlahir berbeda? ya berbeda. ada sesuatu yang membedakan kita dengan orang2 lain yang kita tidak punya..


aku raisha, menurutku aku terlahir berbeda


aku masih ingat, kala itu aku masih duduk di kelas 2 sekolah dasar. saat itu kami istirahat dan aku berjalan menuju kelas, tiba2 ada teman sebayaku yang berbeda kelas menyeletuk “heyy matamu belong (juling), warna nya berbeda pula!! hahahha”. aku yang tak mengerti apa2 hanya diam dan bingung. besok2nya aku tetap dipanggil dengan julukan yang sama, si juling. kau tau sobat? begitu sakitnya jika kau berada di posisiku. Tuhan begitu sayang padaku, aku hanya diam dan kadang aku menangis. tak satupun mengerti.


hari demi hari aku lewati, rasanya waktu itu aku masih bisa melihat dengan dua mataku. suatu ketika aku mengadukan hal ini pada orang tuaku. mereka membawaku ke dokter mata di bengkulu. dokter bilang, lensa mata ku jatuh sehingga retina ku tidak dapat menerima bayangan. tapi jawaban itu tidak memuaskan hatiku. saat liburan pun aku diajak ke rumah sakit mata di jakarta, hasilnya pun sama. aku yang belum mengerti apa2 tentang apa yang aku alami pun hanya berarap mataku bisa sembuh. mamaku bercerita dengan dokter disana bahwa dulu saat aku lahir, didalam mata kananku seperti terapat bintik putih yang mengilat seperti intan. ntah apa itu. kata dokter menjawabnya, bahwa usaha kami itu sudah terlambat untuk mengobatinya. seharusnya ketika aku masih bayi itulah dibawa ke dokter mata dan diberikan pengobatan medis. aku tahu, sebenarnya orang tua ku menyesal. tapi untuk apa disesali toh itu sudah lama betul. berarti emang nasib ku untuk menjalani hidup dengan satu mata..


waktu kelas 3 SMP, aku merasakan pandangan mataku tidak jelas. setelah aku periksa ke optik ternyata mata kiriku minus. tetapi anehnya mata kananku tidak bisa dibaca dengan mesin komputer yang biasa dipakai untuk menentukan minus plus mata. aku malu. dan mulai saat itu aku sering menggunakan kacamata. dan aku mulai menggunakan soft lens juga untuk menyamakan warna pada mataku.


saat aku memasuki masa SMA, orangtuaku kembali mengajakku berobat ke salah satu klinik mata di Bandung. hasilnya hampir sama dengan yang dulu, tapi itu sudah menjawab pertanyaanku kenapa aku sering merasakan pusing dan mataku amat sakit. apalagi sesudah memakai soft lens dan beraktifitas diluar. kata dokter itu, mata kiriku berkerja terlalu keras karena mata kananku tidak dapat melihat.


berarti,


kesimpulannya, aku hanya memiliki satu mata, menurutku amazing. mata kananku tidak berfungsi karena menderita glaukoma terbuka dan tekanan mata yang cukup tinggi. aneh tapi nyata itu hanya terjadi pada mata kananku. hebatnya lagi, akibat tekanan itu lensa mata ku tertarik jatuh ke belakang. akibatnya tak ada satu bayangan pun terlihat dari mata kananku. sehingga mata kiriku berjuang untuk tetap memberikan pemandangan dunia yang menurutku seharusnya aku miliki dari mata kanan itu juga. pengelihatanku pun tidak seimbang. aku menyadarinya saat aku berbaris ketika latihan baris berbaris, menurutku barisan ku sudah lurus, tetapi ternyata tidak, aku melenceng satu langkah ke kanan.


kau tau sobat, aku masih bisa menjalani aktifitasku diluar dengan orang2 normal. aku pernah berfikir kenapa aku tidak dimasukkan ke SLB saja? biar aku tidak harus menanggung malu disini? tapi aku bersyukur, aku tetap bisa mencicipi SMP dan SMA yang menurut orang2 adalah sekolah2 favorit di tempatku.


dan yang membuatku lebih terharu lagi, aku tetap bisa menjalani kehidupan dengan seseorang yang istimewa seperti remaja2 lainnya. walaupun secara psikologis aku keras kepala, tetapi aku dituntut untuk dewasa lebih cepat dari biasanya karena hal ini. mungkin itu yang menjadi nilai tambah bagiku di depan orang2 bahwa aku memiliki sosok yang tegar. yah memang itulah yang harus aku punya. aku memang harus tegar dan menerima diriku apa adanya. inilah aku. yang terlahir berbeda dari kalian. kalian patut mensyukuri dengan nikmat yang kalian punya. pengelihatan yang sempurna. sedangkan diluaran sana seperti aku contohnya, yang merindukan hidup normal seperti kalian yang tidak harus meneteskan cairan pedih yang mempuyai 3 jenis setiap harinya untuk menghilangkan rasa sakit dan pusing akibat teknan mata yang begitu tinggi. aku juga merasa masih beruntung masih diberikan satu mata. dengan itu aku bisa melihat dunia, mensyukuri nikmatNya dan bahkan memotivasi teman2 ku yang belum beruntung dapat melihat indahnya dunia, hanya dapat merasakannya. aku disini sama seperti kalian, kita terlahir berbeda..

1 komentar:

  1. hidup perlu di syukuri,jalani hidup sebaik2nya, good luck :))

    BalasHapus